Inilah 3 kisah hidup tokoh sukses dunia yang bisa menjadi inspirasi bagi kita semua.
Dunia dikejutkan ketika ahli teknologi Steve Jobs, mantan CEO Apple, meninggal pada tahun lalu. Tidaklah sulit untuk memahami kenapa kematiannya itu membuat hampir kita semua merasa kehilangan. Steve bisa dikatakan telah berjasa besar bagi dunia teknologi. Ia benar-benar mengubah peta industri komputer, ponsel, dan alat-alat elektronik. Beberapa penampilan publiknya menunjukkan betapa besarnya passion yang dimiliki Steve terhadap produk-produknya. Rasa antusiasmenya itu bersifat menular.
Steve adalah contoh nyata inspiratif yang membuktikan bahwa sebuah tekad seseorang untuk mengejar mimpi-mimpi itu berdampak besar. Awalnya ia dipecat oleh Apple pada tahun '80-an lalu kembali lagi ke Apple dan merevolusi perusahaan itu dan industri PC.
Dalam pidatonya yang terkenal pada acara wisuda di Stanford, Steve berkata, "Mengingat saya akan meninggal nantinya menjadi alat terpenting yang membantu saya membuat keputusan-keputusan besar dalam hidup. Karena hampir segala hal-semua harapan, kebanggaan, kekhawatiran akan kegagalan dan perasaan malu-akan hilang begitu kematian datang menghampiri, dengan menyisakan hanya hal yang benar-benar penting. Mengingat bahwa kita akan mati suatu hari nanti adalah cara terbaik yang saya tahu untuk menghindari dari perangkap pemikiran bahwa kita telah gagal. Tidak ada alasan untuk tidak mengikuti kata hati."
# Howard Schultz, CEO Starbucks
Howard Schultz, CEO dan Pemimpin Starbucks, menjalani masa kecilnya di rumah susun tapi berhasil keluar dari keadaannya itu melalui olahraga. Ia mendapat beasiswa atletik dan menjadi orang pertama dalam keluarganya yang mencicipi bangku kuliah.
Dalam perjalanan kariernya, Howard Schultz bergabung ke Starbucks pada 1982 sebagai kepala marketing dan operasi-operasi ritel. Ia lalu keluar dan mulai menjalankan kedai kopinya sendiri setelah terinspirasi budaya minum kopi di Italia. Tapi ia segera membeli Starbucks dari pemiliknya terdahulu pada 1987. Karena pernah merasakan hidup serbakekurangan, Howard menjadi seorang CEO yang memperhatikan kesejahteraan rakyat kecil. Starbucks memberikan jaminan kesehatan yang sangat besar kepada para karyawannya, dan bahkan pada karyawan paruh waktunya. Malah, perusahaan itu mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk asuransi kesehatan dibanding untuk bahan material penjualan mereka, yaitu kopi.
# Michael Jordan, Superstar Bola Basket
Dikenal sebagai pemain basket terbaik sepanjang masa, Michael Jordan tidak begitu saja mendapatkan keberhasilannya itu. Ia bahkan harus berjuang keras meraihnya. Meskipun kemampuannya tak diragukan lagi, tinggi badannya tidak memenuhi syarat untuk menjadi salah satu anggota tim basket kampusnya. Mahasiswa lain yang setingkat dengannya, Leroy Smith, malah berhasil diterima dalam tim kampus.
Michael merasa marah sekaligus dipermalukan, tapi energi emosionalnya itu ia curahkan dan gunakan untuk menjadikan dirinya seorang pemain yang jauh lebih baik. "Setiap kali berlatih dan merasa lelah juga mulai timbul niatan untuk menyerah, saya akan menutup mata dan membayangkan daftar nama pemain di kamar ganti tanpa nama saya tertera di sana," kata Jordan. "Dan biasanya hal itu akan membuat saya bangkit kembali."
Michael akhirnya berhasil menjadi anggota tim kampus dua tahun kemudian, memperoleh beasiswa ke University of North Carolina, dan lalu direkrut Chicago Bulls. Dan sisa perjalanan hidupnya adalah sejarah, demikian penuturan Michael.
***
Ketiga tokoh di atas memperlihatkan pada kita bahwa penderitaan atau
penolakan dalam hidup itu bukanlah hal yang luar biasa. Yang menjadi
luar biasa apabila kita tak pernah berhenti untuk melangkah meski didera
segala rintangan dan halangan, apabila kita tetap melangkah tegap
menghadapi semua hadangan itu. Karena seperti yang digambarkan pada
kisah hidup tokoh-tokoh di atas, di balik setiap kemalangan dan
penderitaan pasti akan ada titik terang, pasti akan ada titik akhir yang
lebih baik. Itu semua bisa didapat jika kita pantang menyerah.
0 comments:
Post a Comment