Sedih
juga lihat hasil penjualan tahun ini menurun dan tidak mencapai target.
Juara juaranya pun tidak sebanyak tahun lalu., begit ungkapan seorang
sales manager perusahaan asuransi saat beberapa waktu lalu saya ngobrol
dengan nya
Ungkapan
ugkapan seperti tersebut diatas tentunya sering kita dengar baik dari
para sales manager maupun oleh para sales itu sendiri
Lalu
apakah sebenarnya kesalahan yang sering dilakukan oleh para penjual
yang mebuat penjualan mereka tidak mencapai target atau bahkan
menurun../
Beberapa kesalahan yang dilakukan oleh para sales di lapangan yang sebenarnya merupakan mendasar yang sering tidak dipatuhi pada saat menjual.adalah sebagai berikut
1. Mayoritas calon pembeli tidak suka didekati oleh penjual. Maka penjual tidak boleh terburu buru.
Jangan sekali kali menemui calon pembeli dan langsung menawarkan produk
atau memperkenalkan diri anda sebagai penjual atau memperkenalkan
perusahaan anda. Kebanyakan penjual langsung menawarkan barang pada saat
pertemuan pertama ,dipastikan dia akan gagal.Penjual harus dapat
menemukan wantsdan needs dari
calon pembeli. Dari situlah kita kemudian masuk memberikan solusi dari
kebutuhan dan keinginannya. Teknik ‘Indepth Analysis’ sangat penting.
Masuklah kedalam kehidupan calon pembeli, menjadi teman, sahabat yang
memberikan bantuan disaat yang dibutuhkan. Masuklah pada saat calon
pembeli sudah benar benar menyadari kebutuhan dan keinginannya. Dan salah satu cara ampuh untuk dapat masuk ke dalam dunia calon pembeli adalah ‘empati‘.
2. Calon Pembeli lebih suka bicara dengan orang yang sama dan serupa dengannya.
Bila ia extrovert atau penggemar bola tentu saja akan lebih ‘lepas’
dengan orang yang extrovert atau penggemar bola juga. Seorang introvert
atau penggemar video game akan lebih suka bicara dengan introvert atau
penggemar video game juga. Orang Madura akan excited bisa ketemu orang
yang bisa berbahasa Madura. Karena
itu seorang penjual harus dapat ‘merubah dirinya’ menjadi serupa dengan
calon pembelinya (Tentu saja bukan berarti Penjual harus jadi orang
Batak untuk mendekati Calon Pembeli yang orang Batak).
Cobalah belajar ‘Psychology of Selling’ atau Neuro Language Program
(NLP) atau sejenisnya yang mengajarkan teknik teknik mempelajari
karakter si calon pembeli dan teknik teknik ‘adaptasi/ menyesuaikan
diri’.
3. Perusahaan tidak membutuhkan penjual yang bermental pegawai, tetapi Penjual yang memiliki jiwa Enterpreneurship.
Beberapa penjual mengeluh pada saya tentang fix income yang kekecilan
atau komisi yang kekecilan. Dia mungkin lupa bahwa perusahaan tidak
membutuhkan seorang bermental pegawai yang mengharapkan penghasilan
tetap.Penjual penjual yang saya temui berhasil adalah penjual yang
memiliki jiwa enterpreneurship yang bagus. Mereka melakukan segementasi,
analisa pasar yang prospektif, melakukan seleksi dan menentukan target
yang tepat, lalu melakukan pendekatan pendekatan terlebih dahulu dengan
melakukan langkah 1 & 2 diatas. Mereka berani mengorbankan waktu dan
biaya terlebih dahulu dengan penuh perhitungan bahwa diakhir mereka
akan mendapatkan berlipat lipat dari apa yang telah mereka korbankan.
Dan berhasil. Sementara yang merengek rengek minta uang jalan dan ongkos
menjual mayoritas gagal.
4. Customer tetap membutuhkan si Penjual setelah transaksi terjadi. Walaupun perusahaan telah memberikan nomor Customer Care namun customer tetap
membutuhkan si Penjual. Ini salah satu sifat orang Indonesia yang masih
melekat. Jadi jangan tinggalkan customer anda setelah transaksi.
Berilah mereka terus perhatian. Tanyakan apakah ada komplain dengan
barang atau jasa yang telah dibeli serta berikan bantuan pada mereka .
Ini kiat nya . Jangan tinggalkan klient anda setelah transaksi terjadi.
5. Customer tidak suka dibohongi.
Oleh karenanya Penjual harus mengerti betul dengan produk atau jasa
yang mau dijual. Jangan memberikan informasi yang salah gara gara kurang
pengetahuan atau malah membohongi. Apapun alasan penjual biarpun, bila
ada yang tidak sesuai dengan ‘janji’, nasabah akan merasa dibohongi dan
akan menjadi kiamat bagi si Penjual dan perusahaan. Hukum ‘Word Of
Mouth’ akan berlaku. Komplain customer akan lebih kencang 10 kali tersebar dari pada kepuasan customer tersebut. Jadi, jangan memberi ‘janji’ bila tidak dapat menepati.
6. Ilmu mudah didapat.
Begitu banyak teknik teknik menjual yang tersebar di jagat raya. Baik
itu di buku, koran, TV, seminar, internet. Antara lain ‘Creative
Selling’, consultative Selling, ‘Hypno Selling’, ‘Super Selling’,
‘Psichology of Selling’, ‘Exceptional Selling’, ‘Emotional Selling’,
‘Spiritual Selling’, dan berbagai metode penjualan lainnya. Karena itu jangan malas belajar. banyak banyaklah belajar untuk berhasil.
7. Percaya pada potensi diri. Seorang sales tidak
perlu mencari modal kesuksesan di orang lain karena kita sudah punya
semua. Tinggal menyingkirkan hal hal yang tidak perlu, seperti rasa
pesimis dan rendah diri.
8. Jangan Ragukan Kekuatan Doa.doa yang disertai dengan kekuatan keyakinan mendorong langkah kita dalam mencapai impian impian kita
Happy Selling
0 comments:
Post a Comment